Metro NTB - Kota Bima - Majelis Pemuda Pancasila Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahyar Anwar menduga ada yang tidak beres pendistrubusian gas elpiji melon kepada pangkalan sekota dan Kabupaten Bima.Pasalnya pasca minyak tanah dikonfensi kegas malah menjadi masalah bagi rakyat kecil penerima subsudi tersebut.
Berangkat dari hal tersebut Majelis Pemuda Pancssila NTB yg didampingi oleh LSM anti Korupsi Jabar Sidik mendatangi PT Tanone Jaya dan Pertamina Depot Bima Rabu 10/8/2022 .
Diruang tamu Agen Elpiji PT.Tanone Jaya, Ahyar mempertanyakan kelangkaan gas elpiji melon ditengah tengah rakyat Kota Bima,hampir berjalan dua bulan lamanya rakyat Kota Bima sulit membeli gas elpiji subsidi, kemana pemerintah kenapa tutup mata dengan kondisi rakyat yg sudah bolak balik mencari gas ini katanya.
Buka hanya, kata Ahyar, tapi PT. Tanone Jaya mengurangi seenaknya jatah tabung pangkalan, dari 100 tabung dikurangi menjadi 70 tabung dan terakhir kurangi lagi sehingga dijata hanya 50 tabung saja.
seperti pangkalan Rabangodu Selatan yang melayani pembelian warga disekitar itu, sekarang rela mencari ditempat lain dengan harga diatas Het Itupun sangat sulit diperoleh, Jelasnya.
Terkait dengan sejumlah pertanyaan tersebut, Managemen PT Tanone Jaya menjelaskan bahwa pihaknya sering mendapat protes protes deperti ini, sebenarnya pemerintah harus proaktif untuk mengajukan permohonan penambahan kuato , kalau PT. Tanone Jaya siap saja berapapun permintaan elpiji melon sesuai permintaan, tegas Agus.
Dikatakanya. Bahwa yg memicu kelangkaan ini adalah pengecer yg membeli kepada agen dg harga eceran terendah kemudian dijual diatas HET katanya. Tapi kalau ditanya kepangkalan dia tidak mau ngaku jual ke pengecer. jelas Agus.
Terkait dengan pengurangan jumlah tabung pangkalan dari 100 ke 70 hingga 50 tabung, Agus juga menjelaskan bahwa pasca konfensi minyak tanah ke gas, awalnya banyak pangkalan yg belum siap, tapi sekarang ada beberapa pangkalan yg mengajukan permohonan untuk mendapatkan jatah tabung melon subsidi tersebut sehingga mau tidak mau mungkin hal itu pemicunya.
Tidak puas dengan jawaban Managemen PT. Tanone Jaya Ketua Bravo Lima Bima yg ditunjuk oleh Jendral Fahrurrozi ini datang gedor pintu satpam Pertamina Bima, Tanpa menyia nyiakan waktu satpam sodorkan buku tamu. Tapi pihak SPBE BIMA BELUM BISA MEMBERIKAN JAWABAN TENTANG KESULITAN GAS ELPIJI MELON INI .001