Metrontb.net - Kabupaten Bima - MDMC dan LAZISMU Selesaikan Hunian Sementara (HUNTARA) Tahap II di Desa Naru Barat - Sape
7/11/ 2021
BIMA – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Bima bersama Relawan dan Kru LazisMu telah merampungkan pembangunan Huntara tahap II pada Ahad sore (7/11/2021). Sejumlah Huntara yang dibangun pada tahap ke II ini berjumlah 4 unit. Dan kesemuanya ditasharrufkan manfaat nya untuk korban yang terdampak langsung kebakaran di desa Naru Barat Kec Sape yang terjadi tanggal 10 Oktober 2021 yang lalu.
Sejumlah huntara ini memang sudah ditargetkan untuk diselesaikan sebelum datang musim penghujan di wilayah Sape dan sekitarnya. Meskipun di wilayah bagian barat Kabupaten Bima sebagian nya sudah mulai diguyur hujan, bahkan dengan intensitas yang sudah cukup tinggi. Sehingga huntara yang dibangun ini bisa meminimalisir kesulitan paska terjadi nya musibah kebakaran yang terjadi sebelum nya.
Seperti diketahui berakhirnya masa tanggap darurat kebakaran di desa Naru Barat Kec Sape berakhir tanggal 24 Oktober 2021 silam, MDMC dan LazisMu terus hadir mendampingi warga melanjutkan program-program di masa pemulihan. Program-program itu yaitu pembuatan hunian sementara (huntara) dan program-program lainnya.
Begitupula Sehari paska kebakaran terjadi, LazisMu dan MDMC serta Ortom Muhammadiyah sudah mulai bergerak membantu masyarakat yang terdampak kebakaran tersebut. Mulai dari makanan siap konsumsi, bahan-bahan tenda darurat, alat masak, hingga seragam sekolah plus school kit sudah didistribusikan langsung kepada penerima manfaat.
Termasuk Program layanan kesehatan dan psikososial juga telah digulirkan berbagai komponen Muhammadiyah yang dikoordinir oleh MDMC.
Untuk Hunian sementara (huntara), MDMC dengan pendanaan dari Lazismu sudah membangun 8 unit Huntara kepada warga penerima manfaat di Desa Naru Barat RT 11 dan RT 12 masing-masing sebanyak 4 unit.
Dari 8 unit Huntara ini, 4 unit dibangun pada tahap I dan rampung di saat tanggap darurat selesai tanggal 24 Oktober 2021 lalu.
Dan di tahap II ini, dibangun Huntara sejumlah 4 unit yang tersebar di RT 11 dan RT 12 dan selesai tanggal 7/11/2021.
Delapan huntara tersebut yang proses pembangunan nya membutuhkan waktu hampir 6 jam per-unit dapat dirampungkan pembangunan nya menjelang magrib sekitar pukul 18:05 WITA.
Hampir keseluruhan dana yang ditasharrufkan untuk korban terdampak kebakaran adalah donasi dan infaq dari masyarakat yang diamanatkan melalui LazisMu. Amiruddin, S.sos selalu tim fundraising LazisMu membeberkan ; "Dana donasi dan infaq yang diamanahkan melalui LazisMu untuk korban kebakaran di Sape Naru berjumlah total Rp. 55.426.000. Yang kesemuanya telah ditasharrufkan manfaat nya kepada korban kebakaran secara langsung. Alhamdulillah, kepedulian masyarakat terhadap kemanusiaan dan solidaritas cukup tinggi. Tidak hanya dari Bima, bahkan saudara-saudara dari Sumbawa hingga Lombok ikut mendonasikan bantuan nya melalui LazisMu setempat. Bahkan dari LazisMu wilayah di Mataram saja mentsharrufkan lebih dari 25 juta untuk korban kebakaran ini".
"Subhanallah, infaq dan donasi ini sepenuhnya berasal dari masyarakat. Baik yang berinfaq melalui kaleng 3S (sedekah seribu sehari) maupun melalui penggalangan dana Yanga dilakukan oleh IPM, Tapak Suci, Aisyiyah, NA Ortom Muhammadiyah lainnya
bahkan Mapala dan UKM di kampus Muhammadiyah pun ikut serta menggalang dana".
Sejumlah relawan yang ikut membantu seluruh aktivitas MDMC dan LazisMu tercatat lebih dari 80 orang. Baik dari Penggalangan dana, layanan kesehatan, layanan psikososial hingga relawan pembangunan Huntara telah berpartisipasi. Terutama santri-santri pondok pesantren Al Ikhlas Muhammadiyah yang tidak pernah menolak untuk menjadi relawan aktif di lapangan.
Irfan, S.Pd yang biasa disapa om fey selaku koordinator Relawan mengemukakan ; “Alhamdulillah kami dari MDMC bekerja sama dengan Seluruh Relawan telah menyerahkan huntara, hunian sementara. Tentu saja sebagai hunian sementara ada ketidaknyamanan, tetapi alhamdulillah bahwa huntara yang kami serahkan sesuai dengan standar dalam arti luas dan tinggi hunian insya Allah memenuhi standar,”
Om fey menambahkan hal tersebut membuat masyarakat juga mengerti bahwa ; "dalam kondisi darurat pun ada standar-standar yang harus dipenuhi". imbuhnya.
Kami bersyukur masyarakat juga bisa mendesain memaksimalkan Huntara itu menjadi nyaman dan besih, terutamanya huntara tahap I yang selesai dibangun sebelum nya. Semoga bermanfaat dan bisa membuat masyarakat lebih semangat mampu bertahan untuk sementara waktu. Apalagi sebentar lagi akan datang musim penghujan.” pungkasnya.
Jul selaku relawan yang berasal dari desa Kaleo Lambu mengatakan partisipasi warga dalam pembangunan huntara sangat membantu. “Salah satu keberhasilan pelaksanaan pembangunan hunian ini adalah atas partisipasi dan gotong royong dari masyarakat, sehingga hunian ini selesai lebih cepat dan berjalan lancar,” ungkapnya.
Pada akhirnya, masyarakat penerima manfaat mengucapkan terima kasih yang tak terhingga untuk para relawan dan donatur yang sudah banyak berbuat untuk mereka. Bahkan dengan penuh haru ibu Baiti, janda dengan 3 orang anak yang salah satu anaknya sedang mengalami musibah patah kaki karena kecelakaan menuturkan ; "Alhamdulillah ada Huntara ini, jadi kami tidak mesti kesana kemari mengungsi karena beberapa waktu lalu sudah ada hujan di sini. Semoga Allah balas kebaikan semuanya, untuk donatur dan adik-adik relawan ini".