dr. H. Sucipto |
Metrontb.net - Kota Bima - Stok darah yang selalu mengalami kekurangan di RSUD Bima menjadi hal yang dijumpai saat pasien membutuhkan darah hingga tidak ada jalan lain untuk bisa mendapatkan darah tersebut, pasien harus mencari bantuan donor dari keluarga atau pendonor
Terkait kondisi tersebut, Humas RSUD Bima, dr. H. Sucipto, mengakui akan kondisi tersebut.
Sucipto mengatakan, kebutuhan darah di RSUD Bima itu normalnya setiap bulan sekitar 600 kantong, tapi mau dapat dari mana darah sebanyak itu saat ini sementara intensitas kegiatan donor darah yang dilakukan pun hasilny hanya kisaran 22 sampai 35 kantong saja.
Oleh karena itu pasien harus membeli darah dari luar, mau dapat darimana kalau bukan dari pendonor berbayar
Liwat Metro NTB ini menghimbau keluarga pasien untuk mencari calon donor dari keluarga sendiri.perlu diketahui juga bahwa di UTD ada istilah biaya pengganti pengolahan darah (BPPD) mau darah yang ada di UTD maupun darah yang dari donor keluarga tetap dikenakan BPPD, sebab tambahnya bahwa darah yg diperoleh untuk mendapatkan darah yang aman dan streril butuh proses sehingga timbul biaya proses sterilisasi supaya darah itu aman untuk didonorkan kepada pasien, ungkapnya.
" Dikatanya . proses inilah yang diganti oleh pasien yang memakai darah. "
Sedangkan untuk pasien BPJS aktif itu tidak dipungut biaya apa-apa kecuali stok darah di UTD kosong,"
"Karenanya kami harapkan partisipasi aktif semua pihak untuk memenuhi kebutuhan darah guna membantu warga yang membutuhkan darah,"
Kerjasama lintas sektoral diakuinya RSUD bersurat untuk menggelar kegiatan donor darah tiap intansi pun malah jarang direspon demikian juga PMI jarang menggelar kegiatan donor darah. "Yang paling intens itu hanya TNI Polri serta etnis Tionghoa," pungkasnya. (Adv