Pekerjaan Drainase Madapangga Tak Sesuai Bestek, LSM Fraksi NTB Demo - MetroNTB.net

Pekerjaan Drainase Madapangga Tak Sesuai Bestek, LSM Fraksi NTB Demo

Metrontb.net - Jumlah Massa Gelar Aksi yang diselenggarakan oleh LSM FRAKSI NTB di depan kantor camat madapangga Rabu, 21 Mei 2022 direspon baik oleh pihak camat Madapangga dan jajarannya.

Setelah menerima aspirasi teman-teman aktivis akhirnya pindah ke lokasi pekerjaan untuk meninjau langsung kondisi terkini pekerjaan yang dinilai bermasalah tersebut.

Dalam rilis berita yang diterbitkan oleh beberapa media kemarin sudah jelas apa yang menjadi referensi dan referensi teman LSM FRAKSI NTB bahwa pekerjaan yang menggelontorkan anggaran milyaran rupiah ini syarat akan monopoli dan sangat merugikan masyarakat setempat.

Salah seorang Aktivis Senior Madapangga, Ilyasa HMT, S.PdI pada media Bimantika menyebutkan bahwa Hasil pantauan lapangan yang mengejutkan teman-teman LSM FRAKSI NTB bahwa di temukan pekerjaan galian C menggunakan Eksafator untuk akses jalan .

“Dan bahan sisa anehnya yang digunakan untuk bahan baku pekerjaan proyek tentu ini tidak sesuai dengan spesifikasi dan anjuran teknis” demikian.

Bang Oyank sapaan nta membeberkan bahwa Seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan material pada bidang konstruksi sangat penting karena tidak hanya dilihat dari segi fisik saja namun juga dari lokasi yang dibutuhkan dalam perancangan sebuah bangunan.

Menurutnya khusus pada pekerjaan Irigasi harus menggunakan batu andesit, dimana beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaannya dalam bidang konstruksi meliputi ukuran, bentuk, kekuatan, kepadatan, dan daya tahan.

Masih menurut Oyank Fakta di lapangan bahwa kami menemukan material batu yang digunakan adalah batu kapur hasil galian di sekitar lokasi proyek tersebut sehingga kami langsung menghubungi pekerjaan tersebut dan meminta dinas PUPR Kab.Bima untuk memanggil pihak pelaksana yang lalai dalam pekerjaan.

Sebagai masyarakat penerima manfaat, kami tentunya tidak ingin rugi oleh pihak kontraktor yang hanya menginginkan keuntungan besar dari proyek yang bernilai fantastis ini.

Sehingga kami mengusulkan LANGKAH, UPAYA sekaligus MASUKAN yang harus segera dilakukan oleh pihak terkait :

  1. Permintaan DINAS PUPR Kab.Bima agar tidak melakukan pekerjaan mencari untuk mereview kembali kondisi lapangan
  2. Pihak pelaksana untuk melakukan mediasi dengan kelompok masyarakat lokal (Serap Aspirasi)
  3. Sepakati Harga Upah minimum pekerja yang manusiawi agar masyarakat lokal bisa bekerja di lokasi proyek
  4. Menolak adanya buruh migran (BURUH Asal Sumba NTT) yang dikerjakan oleh pihak pelaksana proyek
  5. Pekerjaan Proyek Wajib menggunakan Bahan baku lokal yang berkualitas tinggi (Batu Andesit)
  6. Memberikan peluang masyarakat lokal untuk mensuplay bahan baku lokal sesuai harga yg berlaku.

Jikalau kami di atas tidak segera di indahkan oleh pihak pelaksana, maka sampai saat itu juga aktifitas di lokasi proyek tidak bisa berjalan dengan tegas Oyank.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda