Rapat Koordinasi Persiapan Mini Kohort TBC dan FAST TRACK Alur Pelayanan Pasien TBC di RSUD Bima








Untuk bebas Tbc ,RSUD Bima menyelenggarakan rapat koordinasi di ruang Case Manager. Agenda utama rapat ini adalah membahas persiapan Mini Kohort TBC serta penerapan FAST TRACK untuk alur pelayanan pasien TBC.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur RSUD Bima, drg. H. Ihsan, MPH, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Bima, dr. Muhammad Akbar, dokter spesialis paru dr. Diana Rahmaniar, Sp.P, bersama tim TB RSUD Bima, tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi), serta para Case Manager.
Indonesia termasuk salah satu negara dengan beban tuberkulosis (TBC) dan TBC Resistan Obat (TBC RO) tertinggi di dunia. Untuk menjawab tantangan tersebut, kebijakan terkait tata laksana TBC RO telah dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC dan Strategi Nasional Penanggulangan TBC Tahun 2024-2026.
Fokus utama kebijakan tersebut adalah meningkatkan kualitas layanan dan manajemen pasien TBC RO dengan tujuan meningkatkan cakupan pengobatan TBC RO sekaligus memutus rantai penyebaran TBC dan TBC RO di masyarakat. Kebijakan ini diharapkan dapat mendukung pencapaian Indonesia bebas TBC pada 2030.
Sebagai rumah sakit yang berperan aktif dalam penanganan TBC, RSUD Bima terus memberikan pelayanan kepada masyarakat Bima, mencakup pasien TBC Sensitif Obat (TBC SO) maupun TBC Resistan Obat (TBC RO). Oleh karena itu, rapat koordinasi kali ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien TBC, baik TBC biasa maupun TBC RO, melalui penerapan strategi seperti Mini Kohort TBC dan alur FAST TRACK yang lebih cepat dan efisien.
Melalui kolaborasi solid antara seluruh tim medis dan tenaga kesehatan, RSUD Bima berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam penanggulangan TBC serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan demi mendukung upaya mewujudkan Indonesia bebas TBC pada 2030.